Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer

Artikel

Vol. 1 No. 1 (2024): Juli

GAMBARAN KEJADIAN KEMATIAN BAYI USIA 0–12 BULAN DI RSUD KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015–2017

Submitted
July 20, 2024
Published
2024-07-31

Abstract

Pendahuluan. Angka kematian bayi di RSUD Kabupaten Kediri setiap tahunya meningkat. Permasalahan angka kematian bayi tersebut di karenakan oleh beberapa faktor. Tujuan. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran kejadian jumlah kematian bayi yang berusia 0–12 bulan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kediri  tahun 2015–2017. Metode. Desain penelitian ini menggunakan survey analitik pada populasi yang berjumlah 306 dengan mengunakan teknik sampling total sampling. Hasil. Hasil penelitian mendapatkan kejadian kematian bayi, adalah 80  kasus kematian bayi pada tahun 2015, terdapat 95 kasus kematian bayi pada tahun 2016, terdapat 131 kasus kematian bayi pada tahun 2017. Sebagian besar kasus kematian bayi terjadi pada bayi dengan berat badan >1500-<2500gram, tahun 2015 (45%), tahun 2016 (47%), tahun 2017 (57%). kasus kematian bayi terjadi pada bayi dengan jenis kelamin laki laki tahun 2015 (53%), tahun 2016 (49%), tahun 2017 (59%). (bayi dengan umur 0-6 hari tahun 2015 (81%), tahun 2016 (84%), tahun 2017 (83%). rentangan umur ibu antara 20-34 tahun pada tahun 2015 (69%), tahun 2016 (52%), tahun 2017 (62%). bayi dengan diagnosa utama tahun 2015 Respirasi Disstres Syndrome (25%), tahun 2016 Sepsis (16%), tahun 2017 gagal nafas (25%) dan bayi dengan penyebab lain kematian tahun 2015 Asfiksia Berat (20%), tahun 2016 BBLR (23%), tahun 2017 BBLR (16%). Kesimpulan. Kematian bayi usia 0-12 bulan mengalami peningkatan pihak rumah sakit agar meningkatkan pelayanan kebidanan dan neonatus sehingga dapat menekan jumlah kematian pada bayi berusia 0-12 bulan.

References

  1. Badan Pusat Statistik. (2013). Statistik Kesehatan 2013.
  2. Budi, & Savitri, C. (2011). Manajemen Unit Kerja Rekam Medis Yogyakarta. Quantum Sinergis Muda.
  3. Handiwidjojo, W. (2009). Sistem informasi manajemen rumah sakit. Jurnal Eksis, 2(2), 32–38.
  4. Nur, H. M., Lestari, H., & Rasma. (2016). Analisis faktor Resiko Kelamin Bayi, Bblr, Persalinan Prematur, Ketuban Pecah Dini Dan Tindakan Persalinan Dengan Kejadian Sepsis Neonatus Di Rumah Sakit Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016. Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo.
  5. Putu, P. J. (2012). Insiden dan Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Sepsis Neonatus di RSUP Sanglah Denpasar. Sari Pediatri, 14(3), 205–210.
  6. Rano, I. (2014). Sejarah Perkembangan, Pengertian Dasar Rekam Medis, dan PORMIKI. Modul Rekam Medis, 1–95.
  7. RSUD Kabupaten Kediri. (2015). Angka Kematian Bayi di RSUD Kabupaten Kediri.
  8. Sagung, M. S. A., & Eva, C. (2015). Faktor Resiko yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di RSUP DE. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 4(3).
  9. Suraya, I., Meilani, M., Nurul, W., & Mariance, O. (2016). . Hubungan Akses Pelayanan Kesehatan Dengan Kematian Neonatal Dini. Jurnal Arkesmas, 1(1).
  10. Tilawaty, A. (2017). Gambaran Angka Kematian Bayi Baru Lahir di RSUD Dr. Sodarso Pontianak. Jurnal Ilmiah Umum Dan Kesehatan, 2(1).